Avatar photo
Rahic Talif

Rahic Talif sebagai seniman yang sering melakukan pengerjaan ulang tentang budaya suku, budaya laut, masyarakat adat, instalasi

Avatar photo
Volume Escape

VOLUME ESCAPE berlokasi di Cicurug, Sukabumi bagian utara, Jawa Barat. Di tengah wilayah yang kental dengan industry dan pabrik-pabrik, Volume Escape hendak memberikan warna baru. Read more ...

The Message

Rangkaian karya ini diciptakan oleh Rahic Talif selama beberapa tahun dan terbuat dari benda-benda yang ia kumpulkan dari pantai, seperti kayu mati dan sampah laut yang digubah menjadi gabungan antara patung, instalasi dan karya media campuran. Sejak 2008, ia mengembangkan Action Project for Typhoon dengan menggunakan sandal sebagai medium utamanya. Judul karya tersebut, yang menandai pembalikan dalam hidup artistiknya, nampak cocok untuk zaman ini, zaman ketika iklim global hancur dengan cepat. Dari judul tersebut kita bisa lihat bahwa karya itu erat kaitannya dengan laut dan pulau, Bukan saja melanjutkan dan mengembangkan minatnya atas kebudayaan etnis, karya itu juga menanggapi isu lingkungan dan ekologis.  

Bagi Talif, medium yang ia pilih tidak “netral,” tetapi berkaitan dengan kebudayaan suku Amis dan pengalaman dirinya. Ada persamaan antara sandal jepit dan kayu mati—keduanya tidak mudah terlihat, dipandang sebagai benda terlantar atau tidak berguna yang muncul dalam jumlah besar setelah terjadi angin topan. Tetapi, benda yang tak mencolok mata itu ia kumpulkan dan diubah menjadi bahasa artistik yang kuat, yang menggambarkan perspektif unik suku Amis tentang alam/angin topan.  

Dari Taiwan ke Cicurug, Sukabumi, Indonesia, mitos berkembang. Di tangan Volume Escape, mitos Nyai Roro Kidul (juga dieja Nyi Roro Kidul), Dewi Laut, Ratu Laut Selatan, menjadi metafora untuk ribuan buruh pabrik perempuan. Para perempuan ini harus bekerja selama sepuluh jam dalam sehari, beberapa bahkan harus berdiri selama itu pula. Tetapi, penderitaan mereka tidak selesai begitu jam kerja usai; mereka masih harus bermacet-macetan, yang terkadang bisa memakan waktu tiga jam. Selain isu buruh, pabrik-pabrik juga memiliki isu lingkungan dan ekologis. Dua isu tersebut merupakan tema besar kolaborasi ini. Di satu sisi kita punya mitos. Di sisi lain, bahaya kerusakan alam menghantui kita.  

Karya