Avatar photo
Hanoi DoClab

Hanoi DOClab Sebuah pusat kecil untuk ide-ide besar dalam film dokumenter dan eksperimental serta seni video. Doclab dibuat pada tahun 2009 untuk membantu menumbuhkan generasi Read more ...

Avatar photo
Cut n Rescue

Cut and Rescue adalah sebuah artis kolektif berbasis di Jakarta yang berdiri sejak 2011, Cut and Rescue menggunakan seni kolase sebagai sebuah ideologi dalam proses Read more ...

Imajinasi tentang pulau menyeret kita ke dalam ruang sempit yang sering kali identik dengan ruang personal. Namun, ruang ini tidak hanya ruang fisik, tapi juga psiko-sosial, yang membentuk lingkungan sosial kita. Sementara itu, pandemi memaksa pemahaman baru atas ruang dan waktu, terutama yang berkaitan dengan interaksi dan hubungan.

Karya ini terdiri dari video dan film pendek yang akan dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama, The Facade of the Past Present, mengisahkan sebuah pendahuluan tentang pengamatan pandemi dari masa lalu dan sekarang. Trinh Thu Ha menggunakan istilah Chiều chiều (yang artinya setiap sore atau di sore hari) untuk mengekspresikan secara puitis sifat cair dari waktu; isolasinya dan keterpisahannya dari maknanya. Ini akan menjadi pendahuluan untuk karya Linh San yang akan membawa kita mengalami hidup sebagai penduduk pulau.

Babak kedua, Multi-layer Spaces, mengundang kita berjalan melalui beberapa ruang pengalaman dan tafsir. Terinspirasi oleh konsep atopia Jacques Ranciere, Ngo Thanh mengungkapkannya melalui berbagai citraan yang ditempatkan di lansekap yang hampir bebas dari makna-makna sosial. Sementara itu, Hiu Nguyen membawa kita ke lorong misterius yang terlupakan yang serupa dengan ingatan masa kecilnya tentang dongeng dan kisah hantu.

Babak ketiga, A Permanent Journey, melesap ke dalam kepercayaan kita dengan memeriksa plesiran ke sebuah pulau. Le Xuan Tien menggambarkan cara Xu Fu melaksanakan tugas dari penguasa Dinasti Qin dalam mencari ramuan keabadian. Ly Nguyen mengisahkan wajah dunia yang tak terhindarkan sekaligus terlantar, yang ditunjukkan melalui rangkaian penjajaran warna alam seperti sebagaimana mesti dan dulunya. Terakhir, Cut and Rescue menjabarkan keterlantaran itu menjadi perjalanan performatif menuju tempat limbah yang mencerminkan moto 3G (Gold, Gospel, Glory) dari imperialisme yang mengakibatkan 3C (Colonilialism, Capitalism, Crisis).

Karya